Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Penjelasan Tentang Penyakit Paru Interstisial Pada Manusia

Penjelasan Tentang Penyakit Paru Interstisial Pada Manusia

Penyakit paru interstisial atau interstitial lung disease ialah barisan penyakit paru-paru yang diikuti oleh perkembangan jaringan parut atau fibrosis pada organ paru-paru. Tanda-tandanya ialah batuk kering sampai napas sesak yang dapat lebih buruk seiring berjalannya waktu.


Pasien penyakit paru interstisial akan alami penebalan jaringan interstisial, yakni jaringan disekitaran alveoli (kantung udara di paru-paru). Keadaan ini bisa mengakibatkan Judi Slot pengurangan fleksibilitas jaringan paru-paru dan menyusutnya kemampuan paru, hingga peranan pernafasan turun dan suplai oksigen pada darah menyusut.



Tanda-tanda Interstitial Lung Disease

Tanda-tanda penyakit paru interstisial ada saat kerusakan pada jaringan interstisial sudah mempengaruhi mekanisme pernafasan. Tanda-tanda yang ada pada pasien penyakit paru interstisial ialah batuk kering yang bisa lebih buruk saat beraktivitas.


Seiring berjalannya waktu, tanda-tanda yang lain ada, diantaranya cepat capek, ngilu pada otot dan persendian, pengurangan berat tubuh, demam, dan napas sesak. Tanda-tanda penyakit paru insterstisial terus lebih buruk seiring berjalannya waktu.


Pada pasien penyakit paru interstisial tahapan akhir, bisa kelihatan tanda dan gejala yang lebih serius. Tanda dan gejala itu terkait dengan pengurangan kandungan oksigen pada darah, yakni:


Kebiruan di bibir, kulit, dan kuku.

Perluasan wujud ujung jemari (clubbing finger).

Pembesaran organ jantung.

Kapan harus ke dokter

Kerjakan pengecekan ke dokter sedini kemungkinan saat alami batuk kering yang berkelanjutan dan terus lebih buruk. Tanda-tanda itu benar-benar biasa terjadi pada beragam penyakit paru-paru. Maka dari itu, pengecekan awal benar-benar dibutuhkan untuk mengetahui tipe penyakit yang terjadi, supaya pengatasan yang pas bisa selekasnya diberi.


Penyakit paru interstisial sebagai penyakit yang berkelanjutan (kronis), hingga dibutuhkan kontrol teratur ke dokter paru untuk mengawasi perubahan penyakit dan menahan kompleksitas.


Penyakit paru interstisial bisa disebabkan karena penyakit autoimun, misalkan rheumatoid arthritis; atau karena efek dari obat, seperti amiodarone. Jika Anda menanggung derita rheumatoid arthritis atau konsumsi amiodarone untuk periode panjang, lakukan kontrol teratur ke dokter untuk mengawasi perubahan penyakit dan menilai penyembuhan.


Penyakit paru interstisial bisa juga ada karena paparan partikel asbes. Untuk karyawan yang beresiko terkena asbes, perusahaan akan lakukan medical check-up pegawai secara periodik sama sesuai peraturan perusahaan. Taati ketentuan perusahaan berkaitan keselamatan kerja, untuk menahan penyakit karena paparan asbes.


Pemicu Interstitial Lung Disease

Penyakit paru interstisial terjadi saat paru-paru alami cidera, yang selanjutnya memacu tanggapan yang keliru dari badan. Tanggapan ini menyebabkan terciptanya jaringan parut di paru-paru.


Banyak hal atau keadaan yang bisa menyebabkan cidera di paru-paru hingga memacu repons yang keliru dari badan ialah:


Penyakit autoimun

Beragam penyakit autoimun bisa memacu timbulnya penyakit paru interstisial, salah satunya:


Dermatomiositis dan polimiositis

Vaskulitis

Rheumatoid arthritis

Sarkoidosis

Skleroderma

Sindrom Sjogren

Lupus

Efek obat

Beberapa macam obat yang bisa mengakibatkan kerusakan paru-paru dan memacu timbulnya penyakit paru interstisial ialah:


Obat kemoterapi dan imunomodulator, seperti methotrexate dan cyclophosphamide.

Obat penyakit jantung, seperti amiodarone dan propanolol.

Obat antibiotik, seperti nitrofurantoin dan ethambutol.

Obat imunosupresan, seperti rituximab atau sulfasalazine.

Paparan material beresiko

Karyawan di pertambangan, pertanian, atau konstruksi kerap kali terkena bahan kimia yang beresiko untuk paru-paru, hingga beresiko tinggi alami penyakit paru interstisial. Contoh material beresiko itu ialah serat asbestos, debu batu bara, dedak, spora jamur dan kapang, debu silika, dan kotoran burung.


Selainnya factor penyebab yang sudah disebut sebelumnya, ada pula beberapa faktor yang bisa tingkatkan resiko seorang terserang penyakit paru interstisial, diantaranya:


Berumur dewasa.

Mempunyai keluarga yang sempat terserang penyakit paru interstisial.

Pernah jalani radioterapi atau kemoterapi.

Mempunyai rutinitas merokok.

Terserang penyakit refluks asam lambung (GERD).

Walau demikian, ada banyak tipe penyakit paru interstisial yang belum dijumpai pemicunya sampai sekarang ini.


Contoh Interstitial Lung Disease

Contoh-contoh penyakit paru interstisial ialah:


Pneumonia interstisial

Fibrosis paru idiopatik

Pneumonitis interstisial nonspesifik

Pneumonitis hipersensitivitas

Cryptogenic organizing pneumonia (COP)

Pneumonia interstisial deskuamatif

Sarkoidosis

Asbestosis

Analisis Interstitial Lung Disease

Tanda-tanda penyakit paru interstisial umum ditemui di beberapa penyakit pernafasan yang lain. Tanda-tanda penyakit paru interstisial yang tidak detil mengakibatkan proses analisis penyakit ini jadi cukup susah.


Karena argumen itu, dokter akan mengecek peluang ada factor yang bisa memacu penyakit paru interstisial. Lewat tanya-jawab, dokter akan mencari tanda-tanda, kisah kesehatan, dan tugas dan rutinitas pasien.


Kemudian, dokter akan lakukan pengecekan fisik dengan stetoskop, untuk dengarkan suara pernafasan. Selainnya mencari tanda-tanda dan mengecek keadaan fisik pasien, dokter perlu lakukan beragam pengecekan pendukung untuk tentukan analisis penyakit ini. Pengecekan itu berbentuk:


Penyekenan


Sistem penyekenan paru-paru yang dipakai untuk mengetahui ada penyakit paru interstisial ialah photo Rontgen dada dan CT scan.


Test peranan paru


Test ini dilaksanakan untuk menghitung performa paru-paru dengan pengecekan khusus yang diberi nama spirometri.


Biopsi jaringan paru-paru


Pengecekan ini dilaksanakan untuk menyaksikan contoh jaringan paru-paru lebih detil lewat penilaian di bawah mikroskop. Contoh jaringan paru-paru dapat diambil lewat proses bronkoskopi, yakni memakai alat seperti selang kecil memiliki kamera yang masuk lewat hidung atau mulut.


Penyembuhan Interstitial Lung Disease

Penyembuhan yang diberi mempunyai tujuan untuk memudahkan tanda-tanda, perlambat perubahan penyakit, dan jaga kualitas hidup pasien. Satu diantaranya dengan pemberian beberapa obat berikut ini:


Kontikosteroid

Obat kortikosteroid dipakai untuk menghalangi kegiatan mekanisme imun, hingga tanggapan badan yang memunculkan infeksi dan kerusakan organ paru bisa didesak.

Obat antifibrosis

Obat antifobrosis diberi untuk pasien fibrosis paru idiopatik. Contoh obat kelompok ini ialah pirfenidone atau nintedanib.

Antibiotik dan antijamur

Antibiotik dikasih ke pasien pneumonia interstisial yang disebabkan karena infeksi bakteri, dan antijamur diberi untuk pasien pneumonia interstisial yang disebabkan karena infeksi jamur.

Obat menurunkan produksi asam lambung

Tanda-tanda asam lambung naik bisa jadi memperburuk tanda-tanda penyakit paru interstisial. Untuk turunkan produksi asam lambung, dokter bisa memberi obat maag kelompok penghalang pompa proton atau antagonis H2.

Selainnya pemberian obat, ada sistem yang lain dapat dipakai dalam pengatasan penyakit paru interstisial, yakni:


Pemakaian oksigen tambahan

Oksigen tambahan dari tabung oksigen mempunyai tujuan untuk menambahkan suplai oksigen yang kurang ke badan pasien penyakit paru interstisial.

Program pemulihan paru

Program pemulihan paru mempunyai tujuan untuk membikin paru-paru lebih efisien dalam bekerja. Program ini mencakup latihan fisik dan latihan tehnik pernafasan, dan support emosional dan tuntunan gizi.

Transplantasi paru

Transplantasi paru sebagai cara penyembuhan paling akhir untuk pasien penyakit paru interstisial. Sistem ini dilaksanakan bila beragam sistem pengatasan lain tidak bisa memudahkan tanda-tanda dan tidak bisa membenahi kualitas hidup pasien.

Harus dipahami, tidak seluruhnya kerusakan jaringan paru pada penyakit paru interstisial bisa sembuh. Penyembuhan yang diberi tidak selamanya sukses. Kesembuhan ditetapkan oleh tipe dan keparahan penyakit, dan keadaan pasien.


Kompleksitas Interstitial Lung Disease

Penyakit paru interstisial bisa mengakibatkan kompleksitas pada pasiennya. Beberapa kompleksitas karena penyakit ini ialah:


Hipertensi pulmonal

Emboli paru

Kanker paru-paru

Penyakit jantung koroner

Tidak berhasil jantung

Tidak berhasil napas

Penangkalan Interstitial Lung Disease

Tidak seluruhnya tipe penyakit paru interstisial bisa dihindari, misalkan tipe yang belum dijumpai pemicunya. Cara penangkalan yang bisa dilaksanakan sesuai factor penyebab dan factor resikonya, diantaranya:


Memakai alat perlindungan diri pada tempat kerja untuk menghindar paparan partikel beresiko pada tempat kerja.

Stop merokok, untuk jaga dan membuat Slot Deposit Dana & Gopay perlindungan paru-paru dari tipe penyakit apa saja, terhitung penyakit paru interstisial.

Lakukan vaksinasi, seperti vaksin flu dan pneumonia, membuat perlindungan paru-paru dari infeksi yang dapat memacu timbulnya penyakit paru interstisial.

Posting Komentar

0 Komentar