Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Beragam Pilihan Obat Herbal Untuk Tangani Penyakit Paru-Paru Obstruksi Kronis

Beragam Pilihan Obat Herbal Untuk Tangani Penyakit Paru-Paru Obstruksi Kronis


Penyakit paru obstruktif akut (PPOK) sebagai keadaan yang bisa semakin berkembang dan tidak dapat pulih. Penyembuhan untuk PPOK mempunyai tujuan untuk tekan perubahan penyakit, menahan PPOK kumat, dan menghindar timbulnya kompleksitas PPOK. Tidak cuman obat klinis, sebagian orang memercayakan bahan alamiah atau herbal untuk menurunkan tanda-tanda karena penyakit paru-paru akut ini. Apa bahan alamiah yang dapat dipakai? Berapa baik bahan herbal ini?


Apa obat herbal untuk penyakit paru-paru obstruktif akut?

Penyembuhan PPOK biasanya dikuasai dengan pemakaian bronkodilator dan kortikosteroid. Penyembuhan itu bisa tingkatkan peranan paru-paru, kualitas hidup, dan menurunkan tanda-tanda PPOK. Tetapi, efek yang diakibatkan karena penyembuhan itu kerap kali membuat orang cemas.


Atas background itu, beberapa orang Judi Slot yang cari penyembuhan alternative, seperti herbal, untuk mengontrol penyakit paru-paru obstruktif akut.


Riset yang dipublikasi oleh Queen's University Belfast memperlihatkan jika beberapa obat natural serta herbal, bermanfaat untuk mengontrol penyakit paru-paru obstruktif akut (PPOK). Riset itu mengeklaim jika beberapa bahan ini tidak memunculkan efek beresiko.


Diringkas dari beragam jurnal, berikut ialah beberapa obat herbal yang bisa menolong Anda hidup dengan penyakit paru-paru obstruktif akut (PPOK):


1. Ginseng (Panax ginseng)

Ginseng (Panax ginseng) sudah dipakai sebagai obat herbal penyakit paru-paru obstruktif akut (PPOK). Beberapa riset sudah memperlihatkan jika ginseng bisa tingkatkan peranan paru-paru dan kualitas hidup pasiennya.


Dalam pembukaannya, jurnal yang dipublikasi oleh National Center for Biotechnology Information mengatakan jika panax ginseng yang dimakan 2x satu hari sepanjang 12 minggu bisa tingkatkan peranan paru dan ketahanan pernafasan pada pasien COPD.


Riset yang sudah dilakukan di China itu menunjukkan dampak positif dari therapy gabungan, terhitung ginseng dan herbal lain sebagai beberapa obat tradisionil di Asia untuk menangani penyakit paru akut. Riset itu memperbandingkan dengan pasien PPOK yang serupa sekali tidak lakukan penyembuhan.


Hasilnya, kombinasi herbal berbahan dasar ginseng memperlihatkan kenaikan yang memiliki arti dalam peranan paru-paru, dibanding sama mereka yang tidak terima penyembuhan.


2. Thyme

Thyme sebagai obat herbal yang mempunyai karakter ekspektoran, mukolitik, antitusif, dan antispasmodik. Riset dalam jurnal Biomedicine and Pharmacotherapy memperlihatkan hasil yang memberikan dukungan pemakaian thyme secara tradisionil dalam penyembuhan penyakit pernafasan.


Konsentrat thyme kemungkinan sebagai penyembuhan yang efisien untuk penyakit paru akut yang mengakibatkan batuk berdahak, yang bisa menghalangi udara. Disamping itu, riset itu memperlihatkan jika konsentrat thyme bisa menggairahkan mekanisme ketahanan tubuh untuk membunuh sel kanker paru-paru yang disebut penyakit kompleksitas dari PPOK.


3. Kurkumin

Kurkumin ialah herbal yang diketemukan dalam kunyit, bumbu yang umumnya dipakai dalam beragam masakan, terhitung masakan Indonesia. Kurkumin berguna sebagai anti-oksidan dan antiinflamasi. Kurkumin dalam jumlah rendah bisa juga tingkatkan ketahanan tubuh.


Riset yang dipublikasi dalam jurnal Carcinogenesis mengatakan jika kurkumin bisa dipakai sebagai obat herbal untuk perokok atau bekas perokok yang menderita atau ingin menahan penyakit paru-paru obstruktif akut.


Masih juga dalam riset yang serupa, kurkumin disebutkan efisien sebagai obat herbal tunggal atau digabungkan berbahan lain untuk kanker paru-paru. Tetapi, riset selanjutnya dibutuhkan untuk menunjukkan apa kurkumin dapat dikatakan sebagai antikanker atau mungkin tidak.


4. Echinacea

Echinacea dikenali sebagai tanaman herbal yang dapat menangani infeksi aliran pernafasan atas yang berkaitan dengan flu dan pilek.


Sebuah riset dalam Journal of Clinical Pharmacy and Therapeutics memperlihatkan jika obat herbal berbentuk echinacea yang digabungkan bersama selenium, seng, dan vitamin C bisa kurangi perburukan tanda-tanda penyakit paru-paru obstruktif akut.


5. Daun ivy

Beberapa study yang disebut dalam Evidence-Based Complementary and Alternatif Medicine mengaitkan jika herbal berbentuk konsentrat daun ivy efisien sebagai obat infeksi aliran pernafasan yang menjadi pemicu penyakit paru-paru obstruktif akut. Beberapa gejala, seperti batuk berdahak bisa dibuktikan lebih baik sesudah 7-10 hari perawatan.


Riset itu mengatakan jika pemakaian konsentrat daun ivy sebagai obat herbal tidak memunculkan efek serius.


6. Sage merah

Riset yang dipublikasi Chinese Journal of Biochemical Pharmaceutics mengatakan jika obat herbal berbentuk gabungan di antara Atorvastatin dan senyawa aktif (polifenol) sage merah bisa tingkatkan toleran olahraga ke orang PPOK. Obat herbal ini dijumpai kurangi penekanan arteri pulmonalis (pada paru) ke orang dengan penyakit paru-paru obstruktif akut.


7. Jahe

Jahe populer sebagai herbal dengan banyak faedah. Diambil dari Turkish Journal of Medical Sciences, jahe juga bisa dibuktikan memiliki kandungan banyak manfaat membuat perlindungan kesehatan paru-paru dari beragam kerusakan, terhitung infeksi.


Jahe dianggap oleh tubuh POM Amerika Serikat, FDA, sebagai zat tambahan makanan yang umum dianggap aman. Konsumsi jahe benar-benar aman dan tidak mengakibatkan efek beresiko.


Amankah pemakaian obat herbal untuk penyakit paru-paru obstruktif akut (PPOK)?

Walau banyak yang yakini jika pemakaian bahan alamiah tidak memunculkan efek, beberapa pakar setuju jika masih dibutuhkan riset selanjutnya untuk mempelajari berapa baik herbal ini untuk menangani penyakit paru-paru akut, seperti PPOK. Seharusnya, Anda tidak gantikan obat klinis yang dokter beri dengan beberapa obat herbal.


Obat klinis yang diresepkan tetap harus dimakan sesuai saran dokter. Yakinkan Anda berunding lebih dahulu sama dokter saat sebelum minum obat herbal karena beberapa bahan mungkin berhubungan dengan obat yang dokter beri.


Posting Komentar

0 Komentar